Sejak lulus dari bangku SMA aq nekad merantau ke Bali dengan sebuah janji pada diri sendiri bahwa aq tak akan pernah pulang sebelum aq sukses. Bagi orang yg kurang berada spserti aq, kesuksesan adalah sebuah mision imposible terlebih aq hanyalah lulusan SMA sehingga berbagai carapun aq coba tenpa memperdulikan kata orang.
Mulanya aq bekerja seadanya, freelance dan asal-asalan, namun memasuki tahun kedua semuanya berubah seiring perkenalanku dengan seorang bule perempuan asal jepang. Singkat cerita aq menerima tawaranyauntuk menjadi suami keduanya sehingga berhak atas pengelolaan sebuah hotel dan spa yg dia milikinya.
Tepat H-3 pada Lebaran tahun 2014 kemarin, akhirnya untuk yg pertama kalinya aq merasakan bagaimana riuhnya jalanan saat mudik. Dengan membawa Paj*ro Sport kebanggaanku akhirnya aq sampai di kampungku tepat bersamaan dengan terbitnya fajar. Isak tangis kebahagiaan ibuku terdengar begitu keras hingga akhirnya membangunkan kakakku beserta isterinya yg sejatinya masih terlelap tidur. Ternyata semua sudah sangat berubah, terutama Mas Rudi yg kini sudah beristri dan mempunyai seorang anak.
Untuk merayakan itu, sorenya ibuku langsung mengadakan tasyakuran dengan mengundang seluruh ibu-ibu pengajian dan membagian bingkisan yg memang sejak kemarin memenuhi mobilku. Ternyata banyak pendatang baru di lingkunganku, para ibu-ibu muda yg yg cantik, seksi dan anggun walau terbalut busana muslim yg serba tertutup.
Dan yg paling menyita perhatianku adalah Putri yg tdk lain adalah kakak iparku, tubuhnya yg setinggi hampir 170an membuatnya terlihat bagaikan bintang model dengan kecantikan alami dan bentuk tubuh yg aduhai hingga membuatku merasakan ‘cinta pada pandangan pertama’ untuk yg kedua kalinya seumur hidupku.
Tak jarang pandanganku beradu dengan tatapan malu-malunya, karena aq memang tdk bisa menyembunyikan ketertarikanku padanya. BHnya yg berukuran 35an membuatnya semakin enak dipandang, dibayangkan dan mungkin juga enak untuk dinikmati.
Oya namaku Ivan, umur 27 tahun, tinggi 176, berat 70kg, kulit sawo matang, badan tegap atletis dan bodi yg menawan karena memang itulah modal kesuksesanku menaklukan hati isteriku. Satu yg paling special adalah ukuran penisku yg memang sudah aq permak disana sini, dengan ukuran panjang 23cm, diameter 4.3, berurat kasar khas penis hunter dan tertanam 3 butir mutiara dibagian bawahnya membuat setiap vagina yg aq entot ketagihan.
Kembali ke cerita, entah mengapa aq tdk dapat menahan rasa ‘cinta lokasi’ kepada Mbak Putri padahal sebelumnya aq tdk pernah sekalipun tertarik dengan para tamu hotel yg hampir selalu berpakaian mini, seksi dan terbuka. Aneh memang, mungkin otakku sudah terbalik, mengagumi wanita berpakaian tertutup, berhijab dan menyukai orang yg tdk seharusnya.
Hatiku berdebar semakin hebat saat tanpa sengaja Mbak Putri menabrak aq ketika sedang buru-buru menyiapkan takjil buka bersama untuk para undangan ibuku. Aroma tubuhnya tercium seketika, merasuk jauh ke lubuk dan membuatku seperti mabuk. Aq terpana dan aq terpesona oleh semua yg ada pada dirinya, aq benar-benar dibuatnya jatuh dalam cinta yg tak seharusnya.
Kesempatan datang saat malam takbiran, ketika itu aq mengajak semua untuk berjalan-jalan melihat keramaian kota yg dipenuhi takbir keliling. Namun karena Mas Rudi mengurusi zakat di masjid, maka hanya isteri dan anaknya yg menemani ibuku.
Karena jarak yg lumayan jauh, tdk kusangka Ibu dan keponakanku yg ada dipangkuanya sudah terlelap tidur. Saat kubangunkan Ibuku justru memilih untuk menjaga cucunya di dalam mobil dan menyerahkan model pilihan bajunya kepada Mbak Putri.
Meski kecewa karena tdk dapat memanjakan Ibu untuk berbelanja, namun disaat bersamaan aq bahagia bisa berduaan dengan Mbak Putri.
Entah Ge-eR atau memang kami merasakan hal yg sama, kulihat Mbak Putri sangat antusias, tak henti-hentinya dia tersenyum lepas dan bersemangat memilah serta memilih baju ditengah kerumunan orang yg berjubel di toko.
Diluar dugaan, ternyata cashier toko itu adalah teman SMP sekaligus sainganya sehingga ajang itu dipakai Mbak Putri sebagai ajang pamer. Dengan menginjak kaki dia memberi kode agar aq kooperatif dan mengikuti sandiwaranya.
Entah apa yg dipikirkanya, yg jelas dia memperkenalkan aq sebagai suaminya dan memamerkan ketampananku sebagai pembanding pacar yg telah direbutnya dulu. Benar-benar kesempatan dan kesempitan, hal itu aq manfaatkan untuk merasakan hangat tubuh Mbak Putri dengan pelukan.
“pakai uang aq aja Mah! Kataku sambil menyerahkan dompet kepada Mbak Putri
Saat dia membayar dan memamerkan isi dompetku itulah aq melingkarkan tanganku ke pinggangnya dengan pelukan erat sambil berimprofisasi memamerkan kemesraan mengelus perutnya yg hangat.
Oooohhh…nikmatnya, gumamku dalam hati saat berhasil memanfaatkan keadaan yg berdesakan dengan menggesek dan menekan penisku yg sudah menegang di dalam celana ke pantatnya yg hangat.
Puas berduet pamer kamipun keluar toko dengan wajah penuh kepuasan, aq puas melampiaskan kenakalan tanganku dan Mbak Putri puas membalas kekalahanya di masa lalu. Tak ingin kehilangan momen, aq mengajak Mbak Putri untuk mampir ke kafe yg berada tak jauh dari toko itu.
“oya, Maaf ya Mbak…mungkin tadi aq terlalu over acting! Kataku
‘tdk apa-apa Dik, aq justru yg harus berterimakasih…katanya belum selesai
“waaah…beneran nih tdk apa-apa?? tanyaku sambil nyelonong menggenggam tanganya
“jadi…aq boleh meluk Mbak lagi? Sambungku kemudian
Keberanianku memanfaatkan kesempatan berbuah manis, Mbak Putri tiba-tiba terpaku dengan wajah memerah malu, menunduk dan menghela nafas panjang. Bagiku yg terpenting saat itu dia tdk marah atau menjawab pertanyaanku dengan penolakan. Dengan sendirinya ‘tdk menolak’ akan berubah menjadi ‘ iya’ dan sesuai pengalamanku maka itulah yg akan terjadi.
“kok diam Mbak…mau pesan apa? tanyaku sambil meremas tanganya
“mmmm…juice alpukat aja Dik, sama…roti bakar! Jawabnya gagap karena gugup
Aq pun menuju meja resepsionis dan membawa sendiri menu pesananku yg mana di dalamnya telah aq berikan obat perangsang. Beruntung bekal kecilku “serbuk obat perangsang’ yg selalu standby di dalam dompet tdk terjatuh saat pembayaran di toko. Masih ada waktu, gumamku dalam hati sambil melihat jarum jam yg menunjuk angka 20:40 WIB. Seperti biasanya, obat itu akan bereaksi sepuluh menit kemudian yg berarti aq harus mengulur waktu selama itu dengan berbincang ringan agar dia betah dan tdk buru-buru balik ke mobil.
“ini Mbak pesananya, selamat menikmati! Kataku bergaya seperti seorang pelayan baginya
“mau pesan apa lagi Mbak… tanyaku sambil tersenyum
“bisa aja kamu Dik! Jawabnya sambil tertawa nyengir
Semua berjalan sukses, obrolan dan gaya bercandaku membuatnya cukup nyaman sehingga sepuluh menit yg kunantikan berlalu dengan cepatnya. Aq melanjutkan aksiku dengan memuji keberuntungan Mas Rudi mendapatkan dirinya, aq memuja kecantikanya dan tak lupa aq berandai-andai jika aq yg mengenalnya lebih dulu mungkin mala itu akan berbeda serta lebih indah pastinya.
Diluar dugaan dia merespon baik ucapanku dan tdk keberatan saat aq mengajaknya pindah duduk ke sofa yg berada di pojok kafe. Sofa yg kelihatanya baru dipakai untuk ajang mesum sepasang ABG yg baru keluar dari kafe. Tujuan sama yg ingin aq lakukan terhadap Mbak Putri karena letaknya yg berada jauh dibelakang sehingga tdk terlalu terjangkau temaram sinaran lampu.
“romantic ya Mbak? Pasti sering beginian ya dengan Mas Rudi? Tanyaku
“mmm…boro-boro romantic, ngobrol berdua gini aja gak pernah Dik! Jawabnya
Sepintas aq melihat wajahnya sedikit berkeringat pertanda obat itu sudah mengambil sebagian akal sehatnya dan mengisi otaknya dengan kemesuman.
Aq pun mengambil tisu dan mengusap keringat yg ada di keningnya hal itu aq lakukan untuk mengetes reaksinya, karena tujuanku sebenarnya adalah untuk mendekatkan diri sedekat mungkin untuk menciptakan debar-debar cinta di hatinya.
Tak lupa aq menghembuskan nafas panjangku ke wajahnya, terutama bibirnya yg tipis dan menggemaskan. Responya cukup alamiah, Mbak Putri memejamkan mata menjawab perlakuan mesra yg aq berikan. Itu sudah cukup bagiku, tanpa perlu diterjemahkan dengan kamus atau google translate, hal itu aq artikan sebagai bentuk takluk bahwa dia telah menyerah oleh gairah.
EMMUUUAAAACHHH,… sebuah kecupan mesra dan lumatan kecil aq daratkan ke bibirnya yg merekah ranum. Sejurus kemudian aq melanjutkan aksiku dengan memanjakan tanganku, melingkarkan tanganku ke pinggangnya dan meraih payudaranya yg menggantung kenyal.
Uuuuhhhh, ternyata dia sudah sangat terangsang hal itu aq rasakan dari bentuk dan kekerasan payudaranya yg sudah cukup hebat.
SSSTTTTT…AAH… desahan ringan Mbak Putri membuatku semakin bersemangat bergerilnya di tubuh seksinya dan akibatnya akupun lupa daratan, seakan-akan aq melayang ke awang penuh rangsang.
“maaf Om, ini kafe bukan untuk ajang mesum…kata seorang karyawati kafe
“jika ingin bermesraan, lebih baik ke penginapan sebelah saja…itu lebih sopan! Lanjutnya
SIALAAN!!! Umpatku dalam hati menyembunyikan malu dan segera membayar apa yg telah aq pesan dengan beberapa lembaran seratus ribuan sekaligus sebagai uang tip karena dia telah menunjukan tempat aman ‘penginapan’ untuk aq bermesraan.
Beruntung Mbak Putri sudah dipenuhi nafsu, sehingga rasa malu itu cepat berlalu dan tdk sempat membuatnya tersadar telah jatuh dalam jerat bejatku. Beruntung masih ada sisa satu kamar untuk aq. Hehehehehe.
Begitu masuk kedalam kamar, aq langsung memapah tubuh penuh gairah Mbak Putri dan menaruhnya diatas singgasana kasur. Dengan alasan memberikan sebuah rasa baru langsung menarik paksa kancing bajunya hingga terkoyak dan membuat kancing bajunya berterbangan kesegala arah.
Begitu juga denganku yg langsung memelorotkan celana dan bajuku hingga hanya menyisakan CELANA DALAM putih di selangkanganku. Entah karena pengaruh obat atau memang berbakat maksiat, Mbak Putri tdk memprotes perlakuan kasarku. Dengan tdk lah kasar dia menarik BH dan CELANA DALAMnya hing sobek dan terlepas dari tubuh mulusnya.
Emuah…emuah…emuah…emuah… ciuman bibir yg bertubi dan melumat penuh nikmat meresmikan hari jadi perselingkuhan kami. Kami berguling ke kanan dan kiri, bergantian saling menindih menggeliat penuh nikmat seakan-akan darah kami sudah mendidih.
Sluuuurrpppp…emuah…emuah… tak sungkan aq mencium, melumat dan menghisap payudaranya layaknya seorang bayi yg sedang menetek. Aksi itu membuat Mbak Putri semakin terbuai dalam badai birahi.
“ini…gede banget Dik? Bisik Mbak Putri meraba penisku yg masih terbungkus CELANA DALAM
“bukanya kamu lebih suka yg gede gede? Tanyaku manja
“tapi…kok ada benjolanya, jangan-jangan kamu punya penyakit kelamin yah? Tanya Mbak Putri
“enak aja, penisku sehat dan steril Mbak, nih lihat!! Kataku memelorotkan CELANA DALAM
Aq meyakinkan dirinya bahwa itu adalah mutiara, yg sengaja aq tanam melalui operasi bedah ringan untuk menambah sensasi dalam bercinta. Mendengar itu Mbak Putri tampak sangat antusias dan langsung menciumi palkon dengan penuh penghayatan, sambil tanganya secara bergantian mengocok dibagian pangkalnya.
MMMM…nikmaaaaaaattttt, desisku dalam hati merasakan jari-jari lembut Mbak Putri memainkan penisku dengan lihai.
“masukin aja yah! Kataku sambil menunjuk jam
“heem…terserah kamu deh! Jawabnya centil
BLESSSSSSSSSSSSSSSS… dengan sedikit menghentak, penisku menyusup kedalam vaginanya yg sempit nan menggigit. OOOoouughhh, separuh penisku tertelan sempurna sementara separuhnya lagi masih diluar menikmati sentuhan geli ujung jembut Mbak Putri.
Hemmmmm….Mbak Putri yg berada dibawah pengaruh obat perangsang seakan tdk tahan dengan gayaku yg sengaja perlahan menikmati detik demi detik sensasi penisku melaju maju. Dengan kuatnya dia menarik tubuhku kedalam pelukanya dan langsung berguling sehingga tubuhnya berbalik berada diatasku untuk bergaya women on the top.
Aaauuuwwghhhhh…seperti dugaanku, obat itu membuatnya tampak seperti seorang rodeo yg mencoba menaklukan seekor kuda liar. Tubuhnya melonjak naik-turun, bergoyang dan menggelinjang mengocok penisku dengan vaginanya.
Praktis hal itu membuatku meringis menahan geli yg bertubi tubi menghujaniku. Tdk ada penampakan alim atau kalem yg selama ini aq kagumi dari dirinya, ternyata dia mempunyai bakat binal diatas ranjang. Sungguh wanita yg pandai memposisikan diri, kapan haru alim, kapan harus liar dan itu membuatku semakin menyukainya.
Seiring dengan waktu goyangan Mbak Putri semakin menjadi-jadi, bahkan ketika posisi tubuhnya membungkuk untuk melumat bibirku, pantatnya tetap berayun naik turun menggoyang penisku yg seudah sangat keras. Awh…au….oouughhh… racau Mbak Putri merasakan betapa nikmatnya benjolan mutiara penisku menjejali bibir vaginanya 3X lipat dari gerakan naik turunya, karena memang 3 mutiara itu aq tanam sejajar dan segaris dibagian bawah.
“Dik…aq…aq belum pernah merasakan yg seperti ini! Katanya terbata bata
“sama Mbak, aq juga belum pernah merasakan sensasi yg begini. Jawabku
“bagaimana jika aq ketagihan? Tanya Mbak Putri polos
“tinggal sms aja, pasti aq kasih kok! jawabku santai
“kalau kamu sudah balik ke Bali? Tanya Mbak Putri penuh khawatir
“aq akan usahakan untuk pulang setiap bulanya Mbak! Jawabku
Tiba-tiba HPku berbunyi dan itu adalah telepon dari Mas Rudi yg menanyakan keberadaanku serta berpesan bahwa dia masih di Masjid serta menaruh kunci rumah di pot bunga teras. Dengan berusaha setenang mungkin aq menjawab dalam perjalanan pulang, namun entah mengapa Mbak Putri justru mempercepat goyanganya.
Tdk ada wajah bersalah diraut mukanya, bahkan pandangan matanya tampak genit seakan-akan menantangku keberanianku. Begitu obrolanku usai, aq langsung meminta Mbak Putri berposisi doggy style dan langsung aq tusuk dari belakang dengan penuh semangat.
PLAKKKK…PLAAAAAAAKKKK…PLAAAAAKKKKKKKK… suara kecipak hebat menyertai gerakan maju mundur penisku. vagina sempitnya kini telah tercetak sempurna seukuran penisku seakan-akan memang tercipta untuk (penis) ku. Terus. Terus dan teruuuus, kocokanku semakin kuat, semakin hebat dan semakin dalam hingga membuat tubuhnya berayun maju-mundur sejalan dengan hentakanku.
Selang beberapa menit kemudian akhirnya penisku mengedut hebat dan sebagai peresmian hubungan akupun memaksa Mbak Putri untuk mengulum penisku serta menelan seluruh pejuhku.
CReeeeeeeTTT…CReeeeeTT… pejuhku meluncur deras kedalam mulutnya tanpa bisa ditolak atau dihentikan karena aq memang sudah mengunci kepalanya dengan menjambak rambutnya sehingga mudah mengontrol gerakan kepalanya.
Uuuhhukkkk…uhukkk..huwwooookkkk, Mbak Putri tersedak hebat sampai-sampai sebagian pejuhku keluar dari hidungnya. Tetapi aq tetap kukuh pada niat awalku yakni membuatnya meminum semua pejuhku dan pada akhirnya usahaku sukses, meski membuatnya sedikit kesal karena ini adalah pertama kalinya dia mengulum penis dan meminum sperma lelaki.
“kamu jorok banget sih, asin banget rasanya! Gerutu Mbak Putri
“kata orang, wanita yg meminum pejuhku akan selalu ingat dan tdk akan pernah bisa melupakan aq! Jawabku
“bagaimana bisa lupa, jorok begitu! Jawabnya
“mmmm…udah jangan dibahas, coba pakai ini deh biar tambah cantik! Jawabku menyodorkan kalung
Dasar wanita giliran dihadiahi sebuah kalung emas, wajahnya langsung berubah sumringah, berseri dan kembali manja nan mesra seakan-akan tdk ada masalah lagi.
Selesai membersihkan diri dan memakai pakaian yg baru dibeli, kami langsung kembali menuju mobil karena hari sudah semakin malam. Beruntung ibu dan keponakanku masih tertidur dan baru terbangun saat kami sudah sampai di depan rumah sehingga tdk ada Tanya atau curiga.
Begitu juga saat sampai rumah, Mas Rudi juga masih di Masjid sehingga semuanya aman terkendali hingga sempat membuatku berani masuk ke kamar Mbak Putri dan kembali ngentot vaginanya yg masih becek untuk yg kedua kalinya dalam satu malam.
Jika Idul Putri adalah kemenangan untuk banyak orang, maka Adult Putri adalah kemenanganku seorang dan itu semakin mengukuhkan hari itu sebagai hari yg paling special dalam hidupku.