Aq Ivan (20 thn). Aq masih kuliah dan tinggal Di Jakarta. Aq sangat menyukai perempuan paruh baya atau perempuan yang usianya lebih tua dariku. Namanya Bude Asna. Bude Asna ini asli betawi tapi dari kakeknya masih ada keturunan tiongkok. Sedangkan pakdeku adalah seorang pensiunan PNS, usianya 70 thn, kakak dari ibuku. Bude Asna berusia 52 thn, tinggi badan sekitar 162cm, berat 80kg berkulit putih mulus, punya tahi lalat besar di bawah mata kirinya, walaupun toketnya sudah melorot tapi bentuknya besar menggoda serta bokongnya yang besar menantang. Bude Asna mempunyai lima orang anak dan enam orang cucu yang tinggal di luar kota. Sedangkan anaknya yang bungsu masih duduk di bangku SMA. Sehingga di rumahnya bude Asna hanya tinggal bertiga saja.
Pada suatu hari dirumahku ada acara arisan. Bude Asna bertugas membantu ibuku memasak di dapur. Sebelum membantu masak, Bude Asna ganti baju dulu di kamarku. Entah kenapa bude Asna memilih ganti baju di kamarku. Kemudian aq ingin mengambil sesuatu di kamarku. Ketika aq buka pintu kamarku… jreenggg… Ternyata bude Asna hanya mengenakan BH Hitam dan CD hitam. Aq tertegun dan bengong sejenak tapi bude Asna tidak marah kepadaku.
“Eitsss.. apa kabar Ivan..?? kata bude Asna.
“Ehh, ada bude Asna, kirain nggak ada siapa-siapa di dalam… hehehe kabarku baik bude…” kataku.
“Nggak usah bengong gitu ah, Van… tutup lagi dong pintunya… bude lagi pakai baju nih..” kata bude Asna.
“Ehh, iya bude… maaf…” kataku lagi sambil menutup pintu kamar.
Cerita Dewasa – Sejak kejadian itu, walaupun bude Asna cuma pakai BH dan CD, Tapi selalu terbayang-bayang di otakku. Karena batang penisku sudah keras banget dan minta di lemesin maka aq buru-buru ke kamar mandi. Setelah sampai kamar mandi aq langsung onani. Beberapa menit kemudian… crett.. crett.. crett… creeetttt… aaaahhhhhhh… lega juga. Nikmat luar biasa rasanya.
Ketika aq keluar dari kamar mandi, aq melihat bude Asna sedang mencuci sayuran di dapur. Waktu aq lewat sengaja kusenggolkan tanganku ke bokongnya bude Asna.
“Bude Asna… pakde kalau lagi sendirian begini ngapain aja di rumah…? tanyaku.
“Biasalah Van… paling juga liat tv terus tidur.. abis mau ngapain lagi.. namanya juga orang sudah tua…” jawab bude Asna.
“Owhh…” balasku.
Kulihat dengan seksama, bude Asna saat itu mengenakan baju yang ukurannya ketat sehingga terlihat cetakan toketnya yang besar itu. Kupandangi dari belakang sambil kuajak berbincang-bincang. Dari belakang hanya terlihat belahan toket bude Asna yang besar dan seksi. Batang penisku tiba-tiba mengeras lagi. Lalu tiba-tiba, tanganya bude Asna tak sengaja menyentuh batang penisku yang mengeras itu. Kemudian bude Asna bertanya padaku.
“Ivan.. Ivan udah punya pacar belum…?” tanya bude Asna.
“Belum bude.. memangnya kenapa bude…?” kataku
“Aaahhh… nggak papa.. bude cuma nanya aja kok…” kata bude Asna
Cerita Mesum – Saat aq sedang asyik-asyiknya ngintip toket bude Asna yang besar itu sambil berbincang, tiba-tiba aq disuruh ibuku untuk membeli minyak goreng ke warung. Dan, sampai acara arisan selesai, tidak ada kejadian yang dapat mengeraskan batang penisku kembali.
Di lain kesempatan, aq menginap di rumah bude Asna. Saat berada di dalam kamar sepupuku (anak bungsu bude asna), bude Asna membawakanku segelas teh manis sambil bertanya kepadaku.
“Ivan… Ivan sudah mandu belum…? tanya bude Asna.
“Belum bude… emangnya kenapa bude…?” jawabku.
“Nggak papa Van.. kirain bude udah mandi…” kata bude Asna kembali.
“Bude Asna udah mandi belum…? tanyaku.
“Belum… hayooo mau ngapain nanya-nanya bude udah mandi segala… pasti mau ngintipin bude ya….??” tanya bude Asna kepadaku. – cerita sex stw – – seks separuh baya –
“Nggak kok bude…” jawabku.
“Nggak salah kan maksudnya…” kata bude Asna.
Bude Asna melangkah keluar sambil tersenyum kepadaku. Lalu bude Asna menawariku makan siang.
Ketika aq selesai makan siang dan menaruh piring kotor di tempat cucian piring, kulihat bude Asna sedan mencuci piring. Dan ternyata bude Asna memakai daster. Saat aq di belakangnya, tak sengaja tangan bude Asna menyenggol penisku. Sambil bicara aq membalas menyenggolkan tanganku ke bokong bude Asna yang besar itu.
“Eehhh… kirain bude nggak ada orang.. ternyata ada Ivan.. udah selesai ya makannya…? nambah dong biar cepat besar….”
“Emang yang ceoat besar apanya bude…?” tanyaku.
“Itu nya tuh…” jawab bude Asna.
“Ooowwhhhh… kalau yang ini sih udah besar dari sananya…” balasku nakal.
“Iiihhhhh jorok banget sih kamu, Van…” kata bude Asna sambil tersenyum kepadaku.
Lalu setelah mencuci piring, bude Asna mandi. Pakde sedang tidur di kamarnya. Sedangkan mas Heru (anak bungsu bude Asna) sedang keluar bersama temannya. Wahh, aq bisa ngintipin bude Asna nih. Kemudian aq mencari tempat yang aman untuk mengintip.
Setelah dapat tempat untuk mengintip yang cocok, aq hanya diam dan sabar menunggu. Tak lama kemudian, bude Asna masuk ke kamar mandi. Menaruh handuk, gosok gigi, dan ini dia yang aq tunggu-tunggu, bude Asna mulai melucuti pakaiannya satu persatu. Setelah bugil, bude Asna pun mulai mandi. Aq segera membuka celanaku, penisku yang sedari tadi sudah tegang mengeras kukocok-kocok dengan tanganku. Beberapa menit kemudian, pejuhku nyembur ke lantai… crett.. creettt.. creeetttt… oooohhhhhhhh… aq mendesah pelan tapi celakanya aq menyenggol sesuatu sehingga menimbulkan suara gaduh tapi tidak keras, namun terdengan dari kamar mandi. Lalu ada suara dari kamar mandi….
“Hayooooo… siapa yang ngintip tuh….”
Wahh, ternyata suara bude Asna. Gawat. aq segera buru-buru pergi keruang tv. Ketika bude Asna lewat dengan handuk yang melilit di tubuhnya, aq pura-pura menonton tv. Tapi tetap saja kulihat tubuh bude Asna yang hanya dibalut handuk itu. Kulitnya putih bersih, toketnya besar sehingga ingin keluar dari lilitan handuk itu. Penisku pun kembali mengeras sambil melihat bude Asna masuk ke dalam kamarnya.
Suatu hari, orangtuaku ada acara keluar kota, berangkat pagi dan pulang malam hari. Aq ditugaskan untuk menjaga rumah. Daripada iseng lebih baik aq telepon bude Asna saja untuk menemaniku di rumah, siapa tau bude Asna mau menemaniku atau bahkan bisa lebih dari menemaniku.
Oh ya, rumah bude Asna beda kota denganku, jaraknya sekitar 45 menit perjalanan jika lancar dan 2 jam jika macet. Maka 45 menit kemudian bude Asna pun sudah sampai di rumahku. Kami pun mengobrol sana sini nggak jelas gitu. Bahkan hal yang bersifat pribadi pun kita obrolin.
“Bude Asna…” kataku
“Ada apa Ivan…??” kata bude Asna.
“Aq mau nanya nih … bude kalau sepi gini pasti pacara yaa sama pakde…?” tanyaku.
“Iihhh.. kamu ini.. bude sama pakde kan sudah tua.. sudah nggak jamannya lagi pacaran kayak dulu… apalagi pakdemu itu…” jawab bude Asna.
“Lho.. emang kenapa bude…? ada apa dengan pakde…?” tanyaku kembali
“Namanya aja dah tua… udah loyooo…” jawab bude Asna
“Loyo kenapa bude….?” tanyaku. – Cerita Sex Separuh Baya –
“Yaaa… begitulah.. loyo anunya… loyo semuanya dehh.. mau enaknya sendiri… malah dipertegas… hehehe…” jawab bude Asna
“Ooowwhhh… pakde juga pernah cerita kalau bude Asna itu dah kendor tubuhnya… kalau BH nya di lepas langsung melorot semua…” kataku.
“Ya pastilah.. bude asna kan udah tua.. udah banyak yang kendor….” kata bude Asna.
“Tapi…. menurutku bodi bude itu masih lumayan ok kok.. masih terlihat seksi…” kataku menggodanya.
“Aaaahhh… kamu inii bisa aja, Van… genbrot gini di bilang seksi…” balas bude Asna.
“Suerrr budee.. masa aq bohong…” kataku.
“Iya.. bude tau… burung kamu berdiri kan kalau sedan liatin bude… apalagi kalau bude lagi pakai baju ketat gini… hehehe” kata bude Asna.
“Kok bude tau sih…?” tanyaku kembali.
“Ya jelas tau dong… kamu kan waktu itu ngintip bude mandi.. kamu sembunyi sambil mainin burung sampai keluar kan di samping kamar mandi… bude kan yang bersihin pejuh kamu…” kata bude Asna.
“Duuuhhh… aq jadi malu nih…” kataku.
“Nggak papa.. itu normal kok.. bude juga tau kamu diam-diam sering merhatiin bude… burung kamu juga sering tegang kan kalau liatin toket bude…???” tanya bude Asna blak- blakkan.
“Kok bude bisa tau juga sihh….?” tanyaku.
“Ya tau dong.. waktu itu kan bude nggak sengaja nyenggol burung kamu yang lagi tegang.. masa kamu lupa sih, Van hehe….” jawab bude Asna.
“Aduuhhh.. tambah malu aja deh aq… maafin Ivan ya bude…” pintaku.
“Iyaa, Van…. nggak papa kok.. wajar aja… kamu kan masih muda… oh ya… kamu udah punya pacar belum…?” tanya bude Asna.
“Belum punya bude… emang kenapa bude…?” tanyaku.
“Nggak papa.. bude kira udah punya pacar… kamu kan ganteng.. masa sih nggak ada cewek yang suka sama kamu…?” kata bude Asna.
“Ada sih bude yang suka…” kataku.
“Siapa tuh…?” tanya bude Asna.
“Bude Asna….” jawabku
“Aaahhhh… kamu itu… nggak lucu ahh…” kata bude Asna.
“Beneran kok… oh iya, bude… ajarin aq begituan dong… boleh nggak…?” tanyaku.
“Emm… begituan…? begituan yang gimana maksudnya, Van…?” tanya bude Asna.
“Iyaa… Ivan tau.. bude udah lama nggak digituin pakde… makanya bude… Ivan pengen banget ngerasain kayak di film-film gitu… lagian…. Ivan dan bude kan bisa sama-sama tersalurkan…”
“Emangnya kamu sering liat film gituan ya…?” tanya bude Asna.
“Iya bude.. Ivan nonton film gituan biar bisa tersalurkan… pacar nggak punya sedangkan kalau jajan takut kena penyakit…” kataku.
“Jadi kalau pas pengen gituan kamu onani ya..? tanya bude Asna.
“Hehe.. iya bude.. abis mau gimana lagi…” jawabku
“Terus… emangnya.. kamu ini suka cewek yang kayak gimana sih..?” taya bude Asna.
“Ivan suka yang kayak bude Asna.. bude Asna montok banget sih…” godaku.
“Iihhhhh kamu ini, Van….” balas bude Asna.
“Biarpun bude Asna tidak muda lagi tapi Ivan suka gimana dong bude…. Ivan jadi serba salah nih… tolongin Ivan dong.. pliissss… biar kita sama-sama nikmat lho bude…” kataku.
“Emm.. gimana ya… eemmm.. iya deh.. bolehh.. boleh… tapi jangan bilang siapa-siapa ya…. ini jadi rahasia kita berdua.. kalau sampai ketauan awas loh…” kata bude Asna.
“Tenag bude… dijamin aman deh.. tapi bude juga jangan bilang siapa-siapa ya termasuk pakde… janji loh…” kataku meyakinkan.
“Iya.. bude juga akan jaga rahasia ini.. ya udah deh.. bude mau mandi dulu… tadi itu bude belum mandi… tapi tenang aja… bude bawa handuk dan baju ganti kok…” kata bude Asna.
“Ok bude Asna…” kataku.
Lalu bude Asna menuju kamar mandi. Aq pun ikut dibelakangnya menuju kamar mandi. Gilaaakkk.. pintu kamar mandi nggak ditutup sama bude. Aq mengintio bude Asna mandi.
“Ngapain disituuuu… sini… masuk aja, Van… kita mandi bareng aja yuk…” ajak bude Asna.
“Iyaa bude…” kataku
Senangnya aq disuruh mandi bareng sama bude Asna. Kemudian, aq lepas pakainaku dan masuk kekamar mandi dengan bugil. Tubuh bugil bude Asna membuat batang penisku makin tegang mengeras. Lalu, kami saling menyabuni. Batang kemaluanku tegang naik turun ketika disentuh oleh bude Asna. Aq sabuni toket bude Asna yang besar itu sambil kuremas-remas lembut. Bude Asna pun mendesah. Lalu kuturunkan tanganku menuju kemaluannya. Dengan busa yang banyak ditangan, ku eluskan tanganku di kemaluan bude Asna. Setelah bersih gantian bude Asna menggosokkan dan mengocok batang kemaluanku yang tegang mengeras dengan busa sabun yang sangat banyak. Dan tak berapa lama pejuhku nyembur keluar… crett.. crett.. crettttt….
“Yaaahhhhhh.. nyembur duluan deh… kataku.
“Nggak papa… nanti juga berdiri lagi…” kata bude Asna.
Kami pun mengguyur mebilas tubuh kami dengan air secara bergantian. Setelah itu kami keluar dari kamar mandi menggunakan handuk. Bude Asna langsung kupeluk dari belakang. Aq cium bibirnya, pipinya, pundaknya, dan lehernya. Aq remas-remas lembut toketnya.
“Auwwhh.. sabar dong ivannn… uuffhhhh… oohhhh.. aaaaaahhhh … oooohhhhhhhh…” kata bude Asna sambil mendesah.
“Ayo buruan budee.. Ivan udah nggak tahan nih… Ivan pengen ciumin tubuh bude yang putih dan semok.. Ivan juga pengen ciumin toket bude yang besar… penis Ivan jadi makin tegang aja….” kataku.
“Iyaa… sabar dong sayanggg…” kata bude Asna.
Lalu aq perlihatkan batang penisku yang sudah tegang mengeras.
“Nihh budee.. penisku udah tegang banget,,,” kataku.
Bude Asna pun tersenyum dan kami masuk ke kamar. Kami salng berpelukan dan berciuman. Bibir kami saling melumat. Lalu aq kebelakang tubuh bude Asna yang semok itu. Kupeluk tubuh bude Asna dar belakang. Kembali kuciumi dari belakang. Kembali kuciumi lehernya, pundaknya, pipinya dan bibirnya. Kuremas-remas toket besarnya hingga handuknya melorot jatuh ke bawah. Remasanku di toketnya pun semakin liar. Sedagkan tanganku yang sebelah kiri segera masuk ke dalam lubangh kemaluannya. Desahan bude semakin tak beraturan. Bude Asna pun meraih orgasmenya. Tanganku terlumuri cairan kenikmatan bude Asna.
Bude Asna menuju ke ranjangku dengan penuh nafsu dan genit. Kemudian, tubuh bugilnya tidur terlentang dengan gerakan-gerakkan yang cukup binal dan merangsang. Sedangkan aq sendiri mematung melihat aksi binalnya bude Asna itu sambil memperlihatkan kepada bude Asna jika batang penisku sudah tegang mengeras tidak sabar ingin masuk ke lubang kemaluan bude Asna.
“Ayoo.. Ivannn… penismu sudah tegang banget tuh… sini… sini dong sayangg…” kata bude Asna.
Aq mendekatinya dan langsung menindih tubuh bude Asna. Kami kembali berciuman. Kuciumi pipi, leher, toket, perut dan pangkal pahanya. Puitng susunya yang besar berwarna coklat kehitaman kukulum dan kuhisap dengan kuatnya. Gantian toket tang kanan maupun toket yang kiri silih berganti kukulum dan kuhisap. Sungguh nikmat rasanya.
“Ooooohhhhhhh…. eeeemmmhhhhhh….. oooohhhhh…. oohhhhhhh…” desah bude Asna.
Kembali kuciumi, toketnya, perutnya, dan pangkal pahanya.
“Oooooohhhhhh…. ooohhhhhhh… eeemmmhhhhh… oohhhhhh… aaaaahhhhhhhh…..” desah bude Asna.
Tanganku mulai merayap ke kemaluan bude Asna yang sudah basah. Tangan kananku menggesek-gesek klitnya sedangkan jari telunjukku dan ajri tengah tangan kiriku masuk ke dalam lubang kemaluannya.
“Ooogghhhhhhh……aaaaahhhhhh…. Ivaannnnn… ooohhhhhhh… bikin puas bude yaaa Ivaannn sayangggg… ooohhhhhh….” kata bude Asna dengan desahan penuh kenikmatan.
Kulihat bude Asna meraih orgasme lagi dengan keluarnya cairan kenikmatan dari dalam kemaluannya. Lalu segera aq tusukkan batang penisku ke lubang kemaluan bude Asna yang sudah basah dan licin oleh cairan kenikmatannya. Shleebbbbbb…. Dengan gerakan seperti memompa, keluar masuk, penisku serasa dijepit di dalam lubang kemaluan Bude Asna.
Kubalikkan tubuh bude Asna dengan penisku yang masih menancap di lubang kemaluannya. Kuciumi punggung dan bokongnya dengan lembut. Kembali kupompa maju mundur. Kemudain Bude Asna mengangkat bokongnya dan menopang kakinya dengan dengkulnya. Begitu pula denganku. Posisi kami biasa disebut dinegan doggy style.
“Ooooohhhhh… ooohhhhh….. iyyaaaaahhhhh.. terussss syanggggg… nikkmaattt.. nikkmmaatttt banget syangggg… terusssss… ooohhhhh…. ooohhhhh… ooohhhhh…” raca bude Asna dengan suara mendesah.
Di dalam kemaluan bude Asna terasa hangat dan menjepit batang penisku dengan kuatnya. Dan, akhirnya, aq mencapai klimaksnya.
Budee Asnaaa…. Ivaannn mau keluarr…” kataku.
“Iyaa Ivaannnn… bude jugaaa…. ooohhh… ooohhhhhh…… ” kata bude Asna
Lalu menyemburlah pejuhku di dalam lubang kemaluan bude Asna. Creeett.. creeetttt… creettttttttt… suuurrrrrr… kemudian di ikuti pula oleh bude Asna yang meraih orgasmenya.
Hingga sore pun tiba, tak terasa sudah sampai lebih dari lima ronde kami bersetubuh. Tubuh kami pun penuh peluh. Lelah dan lemas tapi sungguh nikmat rasanya. Setelah persetubuhan yang melelahkan tapi nikmat itu, bude Asna tiduran sambil memelukku mesra.
“Kamu benar-benar hebat Ivan.. pakdemu aja ketika masih pertama kali kayak kamu, paling cuman kuat 2 ronde… tapi kamu bisa sampai 5 ronde begini.. sungguh luar biasa kamu, Van….”
“Kalau sekarang pakde gimana tuh….??” tanyaku. – cerita sex selingkuh terbaru –
“Jangankan 2 ronde.. seronde aja cuman 1 menit langsung keluar.. abis gitu loyo deh… pakdemu itu mau menangnya sendiri nggak ngerti kebutuhan dan kemauan bude..” kata bude Asna menjelaskan dengan cermat.
Waktu sudah menujuukan pukul lima sore. Bude Asna mandi dan berpamitan pulang. Bude Asna berpesan kepadaku.
“Ivan.. kalau kamu mau gituan.. hubungi bude ya… kalau bude tidak bisa datang.. kamu bisa kok datang dan main kerumah bude…” pesan bude Asna.
“Iya bude….” jawabku.
“Tapi ingat… awas lho ya.. jangan sampai kamu onani atau jajan sembarangan.. kan kamu sudah ada bude yang siap kapanpun jika kamu membutuhkan….” kata bude Asna kembali.
“Siaappp budee…” kataku.
Setelah beberapa hari, aq pengen sekali bersetubuh. Rasanya mau onani saja namun tiba-tiba aq teringan dengan pesan bude Asna. Lalu aq telpon bude Asna.
“Halo bude Asna…” kataku ditelpon.
“Haii Ivan… iya ada apa ya…? pengen begituan lagi ya…?” tanya bude Asna.
“Iya nih bude.. Ivan pengen banget.. Ivan jadi bungung mau ngapain…” jawabku
“Owhh… ya udahh.. kamu kerumah bude aja.. bude nggak bisa kemana-mana nih…. biasaa…. dirumah baru nungguin cucu… tadi Ratih nitipin anaknya di rumah….” kata bude Asna.
“Owwhh begitu.. oke deh bude.. Ivan langsung kerumah bude aja.. daaaaaa” kataku
“Hati-hati dijalan ya Van…” kata bude Asna.
“Iya budee Asna sayang….” kataku.
Setelah menutup telpon, aq segera meluncur kerumah bude Asna. Setelah 1 jam perjalanan, aq pun tiba di rumah bude Asna. Bude Asna sedang didapur sedangkan pakde sedang menonton tv.
Sebagai langkah pertama, kuajak pakde ngbrol-ngobrol dulu, sekedar basa-basi. Bude Asna dengan membawa teh hangat dan gorengan menghampiri kami berdua yang sedang menonton tv sambil mengobrol. Wah, kulihat bude Asna memakai daster berbahan tipis. Aq bisa menebak pasti tanpa mengenakan dalaman. Aq memberikan kode dengan mengelus selangkanku dan mengedipkan mata, menandakan kalau aq sedang horny berat nggak sabaran. Bude Asna membalasku dengan kedipan mata dan senyuman, sambil melangkah kembali ke dapur. Dapurnya bersebelahan dengan ruang tv.
Tak lama kemudian, pakde sudah tidur di kursi depan tv. Aq segera menuju ke dapur. Di dapur bude Asna sudah meningguku. Tanpa ba bi bu aq langsung menciumi bude Asna. Dengan posisi nungging bude memperhatikan pintu keluar dapur, takut-takut kalau ada yang datang ke dapur.
“Ayo Ivan.. ayo masukin….” perinta bude Asna.
“Bude menyingkapkan dasternya. Dan kubuka celanaku, lalu kumasukkan batang penisku. Slheebbbb… seperti biasanya dengan gerakan memompa, maju mundur, rasanya sungguh nikmat luar biasa. Kuremas-remas toketnya yang menggelantung dari belakang. Kali ini bude Asna tak mengeluarkan suara desahan karena pakde ada diruangan sebelah.
Beberapa menit kemudian aq pun orgasme. Crettt… creetttt.. creettttt… surrrrrrr
Setelah itu bude Asna membalikkan tubuhnya. Ia mengeluarkan toketnya yang besar itu. Tanpa diperintah aq pun langsung memainkan toketnya dengan mulutku. Hingga akhirnya bude Asna mencapai puncak orgasmenya. Kami berciuman kembali dan menuju kamar mandi. Bude Asna pun mandi. Sedangkan aq kembali ke ruang tv dan pakde terbangun ketika aq duduk sambil menonton tv di sampingnya. Pakde tak menyadari bahwa tadi aq habis bersetubuh singkat dengan bude Asna. Kurang lebih sekitar setengah jam.
Begitulah cerita sex ku dengan budeku. Sampai saat ini pun hubungan sex masih tetap berjalan dengan aman terkendali.
nonsense
Monday, February 20, 2017